Kamar tidur itu tempat yang privasi banget nan spesial, karena kita
bisa beristirahat, mengeluh, mengaduh, berdoa setelah menjalani
kehidupan. Warna natural dan netral akan menjadi pilihan yang tepat
untuk menghiasi suasana ruang.
Coklat! Sebagai warna natural bakal
memberikan semacam daya magis yang menghipnotis suasana kamar menjadi
lebih syahdu. Terutama untuk desain interior kamar kita. Warna coklat
juga netral, memberi kesan warna tanah dan seolah kita menyatu dengan
alam. Bisa dibayangkan kan sewaktu kecil bermain di tanah,
berguling-guling dengan riang gembira. Nah!
Bagaimana penerapan warna coklat berikut warna gradasinya di kamar kita. Yuk simak satu per satu.
Halaman parkir mobil merupakan bangunan
yang kurang mendapatkan perhatian dan umumnya dibangun tanpa rancangan
yang terperinci. Untuk arsitektur, ini bukan hal yang sulit untuk
memadukan antara kondisi bangunan dan alam di sekitarnya.
Namun, jika didirikan dengan rancang bangun yang indah, tempat parkir
dapat terlihat lebih menawan. Dikutip dari Kompas.com, situs parkir
bandara Looking4.com kembali mengeluarkan penghargaan untuk lahan parkir
mobil paling keren di dunia.
Penghargaan itu pertama kali diberikan
pada tahun 2013 untuk area parkir yang menyajikan bangunan paling
inovatif dari seluruh dunia. Berikut adalah daftar 10 bangunan yang
layak mendapatkan penghargaan itu:
Teknologi memodernisasi bahan kayu menjadi bahan olahan. Glulam dan
CLT misalnya, banyak digunakan dalam pembangunan. Glulam (Glued
Laminated Timber) adalah salah satu jenis kayu komposit yang terdiri
dari susunan lapisan kayu yang direkatkan satu sama lain. Sedangkan CLT
(Cross-Laminated Timber) merupakan panel kayu yang terbuat dari
beberapa lapisan kayu. Setiap lapisan merupakan kumpulan dari kayu
gergaji padat yang direkatkan. Khususnya penggunaan CLT sebagai bahan
baku pembuatan bukan tanpa alasan. Material CLT lebih ringan 30 persen
ketimbang semen atau baja pada umumnya.
Usia Millennial berkisar 20-30 tahunan
dan sebenarnya tidak mustahil untuk bisa memiliki rumah. Mereka punya
penghasilan. Tak sedikit yang besar. Maka tak salah bila mulai usia dini
segera memiliki rumah atau properti sebagai tempat tinggal.
Namun prediksi yang banyak muncul belakangan adalah milenial tidak
mampu beli rumah atau apartemen. Mungkin hal ini disebabkan oleh gaya
hidup yang tinggi. Misalnya tren fashion dan teknologi membuat banyak
milenial menggunakan brand yang keren dan pada akhirnya lupa pentingnya
investasi di properti atau membeli properti untuk dihuni.
Sebagai milenial, kita wajib mulai
menyisihkan penghasilan untuk menabung uang muka dan cicilan. Coba
disiplin menyisihkan 30% hingga 50% dari penghasilan untuk memenuhi
kebutuhan pokok properti. Setidaknya kita akan belajar disiplin
menyisihkan penghasilan sebelum benar-benar membeli atau berinvestasi di
properti.
Untuk bisa menyisihkan 30%-50% penghasilan, mulailah berhemat untuk
pengeluaran-pengeluaran yang tidak perlu. Mulai membeli sesuatu karena
fungsinya bukan karena gengsinya.
Selain itu, meski properti adalah kebutuhan pokok dan investasi yang
terbaik, tapi bukannya tidak mengandung resiko. Maka milenial wajib
paham tentang resiko investasi properti. Yang paling gampang untuk
meminimalisir resiko adalah dengan memilih developer yang punya
reputasi bagus. Bila perlu, milenial juga mencermati izin pembangunan
dan hal-hal yang terkait dengan properti yang akan dibeli. Dengan
demikian potensi kerugian investasi di properti dapat kita
minimalisir.
Memiliki properti menjadi hal yang kerap terlupakan ketika masih
muda, terutama kalangan millenial yang cenderung memilih gaya hidup
yang tinggi ketimbang membeli properti. Mulailah ubah pikiran tersebut,
sebab properti menjadi salah satu bentuk investasi yang sangat
penting. Beli dan jadikan investasi properti sebagai prioritas sejak
muda. Dengan begitu, kelak investasi ini akan menghasilkan dan memberi
manfaat maksimal di keuangan di masa mendatang.
Siapa sih yang tak ingin punya rumah
sendiri. Entah itu beli atau Bangun sendiri. Untuk itu banyak dari Anda
yang hunting rumah melalui pameran dan iklan-iklan rumah dijual di
marketplace atau koran. Tapi ternyata tak semua yang ditawarkan bisa
memenuhi kebutuhan dan keinginan Anda. Apalagi membeli rumah adalah
keputusan yang besar dan menggunakan dana yang besar pula.
Di sini cocok lokasi, tapi kamarnya kurang. Di sana rumahnya ok,
tapi lingkungannya kurang cocok. Di sebelah lain tanahnya cocok, tapi
rumahnya harus renovasi banyak. Di sebelah lainnya semua cocok tapi
legalitasnya diragukan.
Makin banyak dan beragam pilihan hunian
yang bisa anda dapatkan. Kini masyarakat memiliki banyak pilihan hunian
yang sesuai dengan dana yang dimiliki dan lokasi yang diinginkan.
Meski demikian, banyaknya ragam pilihan hunian yang semakin variatif
ini, ada banyak orang yang masih kebingungan untuk menentukan hunian
yang tepat.
Seperti misalnya memilih rumah tapak dan
apartemen. Kedua tipe hunian tersebut, memiliki keuntungan masing-masing
dan juga kelemahan yang harus anda perhatikan. Misalnya hak dan
kewajiban yang berkaitan dengan apartemen dan rumah konvensional itu
memiliki perbedaan.
Ada pula perbedaan antara rumah tapak dan
rumah vertikal yang akan menambah atau mengurangi daya tarik
masing-masing tipe hunian tersebut. Seperti apa perbedaannya? Berikut
ulasan selengkapnya.
Status tanah
Pada rumah tapak, status tanah yang
berlaku adalah milik pribadi dan bisa diperjualbelikan. Apartemen meski
dapat diperjualbelikan juga, namun hak atas tanahnya atas satuan rumah
susun. Pada umumnya status apartemen ini merupakan HGB yang memiliki
jangka waktu tertentu seperti misalnya 30 hingga 50 tahun.
Status dari kepemilikan bangunan
Kalau kepemilkan bangunan, apartemen maupun rumah sama-sama memiliki
bangunan. (Ya iya lah, kan untuk tempat tinggal). Namun karena rumah
susun atau apartemen berdiri di atas tanah yang dimiliki bersama-sama.
Sedangkan rumah tapak berdiri di atas tanah sendiri.
Biaya untuk perawatannya
Di segi biaya, rumah tapak bisa lebih
hemat. Pasalnya, penghuninya tidak harus mengeluarkan banyak biaya,
seperti biaya keamanan, kebersihan, dan lain sebagainya. Selain itu,
biaya listrik dan air bisa lebih murah karena masuk kategori rumah
standar. Meski begitu, rumah tapak juga perlu
biaya perawatan lainnya tiap tahun, seperti pengecatan eksterior, atap
bocor, dan masalah lainnya.
Bagi yang tinggal di apartemen,
penghuninya harus mengeluarkan biaya ekstra. Adanya tambahan-tambahan
biaya itu, misalnya service charge, sinking fund, dan biaya listrik
serta air bisa jauh lebih mahal.
Biaya-biaya perawatan dari apartemen itu tentunya bisa ditanggung
bersama oleh penghuni unitnya. Adanya kerusakan yang biasa ditemui di
rumah tapak seperti genteng bocor dan arus pendek tentu tidak akan
ditemui di apartemen. Kebakaran yang diakibatkan arus pendek pun juga
jarang terjadi karena kabel ditanam di dalam pipa.
Proses renovasi bangunan
Penghuni rumah tapak bisa bebas jika
ingin melakukan renovasi fisik. Para pemilik rumah tapak juga bebas
untuk melakukan dekorasi serta aktivitas-aktivitas hobi lainnya yang
perlu dilakukan.
Bila anda tinggal di apartemen, maka
tidak bisa bebas melakukan renovasi. Bahkan beberapa pengelola juga ada
yang memberikan tambahan biaya ketika penghuninya akan merenovasi
unitnya.
Pilihan investasi
Dengan meningkatnya harga jual rumah, tentunya kepemilikannya ini
cocok untuk investasi jangka panjang. Hal ini dikarenakan harga tanah
dan rumah setia tahunnya selalu mengalami kenaikan sesuai dengan
inflasi yang terjadi.
Berada di Ring of Fire membuat Indonesia
rawan gempa. Gempa-gempa kecil hampir setiap hari terjadi. Gempa-gempa
besar seperti di Aceh, Jogja, Padang, Bengkulu, Lombok, Palu dan daerah
lainnya mungkin masih menyisa di ingatan. Maka bila kita ingin membangun
rumah, perlu memperhatikan agar bangunan rumah tahan gempa.
Gempa yang terjadi beberapa waktu lalu di Jogja, Padang, Lombok dan
Palu serta daerah lainnya telah membuat banyak kerusakan. Salah satunya
dikarenakan faktor bangunan yang kurang memenuhi standar tingkat aman
bila terjadi gempa bumi. Maka perlu disosialisasikan tentang bagaimana
membangun rumah yang tahan gempa. Meski demikian, pada level tertentu
kekuatan gempa, kerusakan adalah hal yang tak bisa kita hindari.
Pemerintah melalui Direktorat Jendreral
Karya Cipta Karya Kementrian Pekerjaan Umum bersama dengan Japan
International Cooperation Agency (JIKA) menerbitkan buku panduan
membangun rumah tahan gempa yang berjudul “Persyaratan Pokok Rumah Yang
Lebih Aman”. Panduan ini telah digunakan di Yogyakarta, Padang, Bengkulu
ketika rekontruksi paska gempa.
Berikut ini panduan membangun rumah tahan gempa berdasar buku panduan “Persyarata Pokok Rumah Yang Lebih Aman”
Bahan Bangunan
Campuran beton : 1 ember semen, 2 ember pasir, 3 ember kerikil,
dan setengah ember air. Ukuran kerikil juga harus diperhatikan.
Kerikil yang baik memiliki ukuran maksimum 2 milimeter, dengan gradasi
yang baik. Gunakan semen tipe 1. Penambahan air juga dilakukan sedikit
demi sedikit, serta disesuaikan agar beton dalam keadaan pulen (tidak
encer dan tidak terlalu kental).
Mortar : 1 ember semen, 4 ember pasir, dan air secukupnya
Fondasi: terbuat dari batu kerikil atau batu kali yang keras.
Kayu yang digunakan harus berkualitas baik, keras, berwarna gelap, tidak ada keretakan, dan lurus.
Struktur Utama
Ukuran minimum fondasi: Jika keadaan
tanah cukup keras, fondasi batu dapat dibuat dengan ukuran: Lebar atas:
minimal 30 sentimeter Lebar bawah: minimal 60 sentimeter Ketinggian:
minimal 60 sentimeter
Balok pengikat/slof Ukuran balok: 15 x
20 sentimeter Tulangan utama: 10 milimeter Tulangan begel: 8 milimeter
Jarak tulangan begel: 15 sentimeter Tebal selimut beton: 15 sentimeter
Spesifikasi Kolom Ukuran kolom: 15 x 15
sentimeter Tulangan utama baja: 10 milimeter Tulangan begel baja: 8
milimeter Jarak antar begel: 15 sentimeter Tebal selimut beton dari sisi
terluar: 15 milimeter.
Bingkai ampig: terbuat dari struktur beton bertulang, dengan ukuran 15 x 12 sentimeter.
Ampig terbuat dari susunan bata dengan komposisi adukan 1 semen : 4 pasir, dan diplester.
Pada bagian gunung gunung atau ampig
terbuat dari pasangan bata yang diplester. Tulangan utama: 10 milimeter
Begel: 8 milimeter Tebal selimut beton 1 sentimeter
Bahan ringan seperti papan dan GRC (Glassfiber Reinforced Cement) dianjurkan untuk meminimalisir dampak jika ampig roboh.
Dinding
Diameter angkur: 10 milimeter, dipasang dengan panjang 40 sentimeter setiap 6 lapis bata.
Dinding dilester dengan perbandingan campuran 1 semen : 4 pasir dengan tebal 2 sentimeter.
Luas area tembok maksimum 9 meter persegi.
Jarak antar kolom maksimum 3 meter.
Pengecoran
Pengecoran Beton Pengecoran kolam dilakukan tiap 1 meter.
Pastiken bekisting atau cetakan benar-benar kuat dan rapat. Bekisting
dapat dilepas setelah 3 hari. Saat pengecoran, beton dimampatkan dengan
tulangan atau bambu agar tidak ada celah
Pengecoran Balok
Tulangan dirangkai di atas dinding Bekisting pada balok gantung harus
diberi penyangga agar kokoh Bekisting pada balok yang menempel di
dinding dapat dilepas setelah 3 hari. Sedangkan pada balok gantung baru
bisa dilepas setelah 14 hari.
Rumah yang sudah jadi perlu diisi. Gak
mungkin kan rumahnya kosongan. Tentu saja diisi dengan perabotan rumanh
tangga. Dari bahan apa saja. Bisa kayu, alumunium atau bahan campuran
yang berbalut kulit.
Perabotan kulit kesannya mahal dan
eklusif, menjadi dambaan banyak orang. Tapi kita kerap berpikir panjang
dengan bahan kulit. Takutnya tidak aman, tidak tahan lama atau terlalu
sulit untuk dirawat. Padahal itu cuma mitos! Sehingga kita urungkan niat
untuk beli furnitur itu.
Nah untuk menjawab pertanyaan Anda, berikut sejumlah mitos mengenai perabot kulit yang sering menghantui.
Merawat Perabot Kulit Terlalu Sulit
Ini sih cuma mitos aja. Faktanya,
perabotan kulit itu sangat mudah dalam perawatan. Anda bisa gunakan
lotion atau kondisioner setiap 6 bulan untuk menjaga kelembaban kulit
pada perabotan. Tapi jangan sunakan sabun atau deterjen karena cukup
keras dan mampu merusak kulit.
Jika terkena noda atau tumpahan, Anda
cukup bersihkan dengan kain bersih. Lebih bagus lagi bila dibasahi
dengan air hangat dan diamkan perabot hingga kering. Bisa juga
menggunakan dry foam dengan memakai sikat khusus untuk melepaskan
kotoran yang menempel.
Untuk noda minyak, mentega atau noda lemak, bersihkan perabot dengan
kain kering terlebih dahulu. Lalu diamkan karena noda akan menghilang
dengan sendirinya.
Perabotan Kulit Takutnya Gak Tahan Lama
Justru perabotan dengan bahan kulit itu
tahan lama. Bahkan dapat diwariskan kelak. Karena terbuat dari bahan
yang alami, maka semakin lama perabot tersebut, semakin indah pula
tampilan kulitnya. Cukup hindari sinar matahari langsung untuk menjaga
keawetannya.
Bisa Dingin Banget, Bisa Panas Banget
Selama tidak terpapar oleh sinar matahari langsung, panas dingin
yang berlebihan tidak akan terjadi. Berbeda dengan kursi kulit di mobil
yang potensial terkena sinar matahari secara langsung. Nah perabotan
kulit justru akan membuat tubuh menjadi hangat ketika suhu udara sedang
turun dan akan terasa dingin ketika suhu udara sedang panas.
Gampang Rusak Oleh Anak-anak atau Oleh Hewan Peliharaan
Anak-anak atau hewan peliharaan memang
kerap tidak bisa kita kontrol. Mainan atau cakaran hewan bisa merusak
kulit. Tapi ada solusinya. Anda bisa Gunakan pelapis polimer pada
perabotan kulit Anda. Lapisan ini akan melindungi bahan kulit dari
goresan-goresan.
Oke ya, gak perlu risau lagi dengan perabotan kulit ya.
Kelembaban pada dinding dapat membuat cat mengelupas. Cat dinding
yang terkelupas membuat ruangan menjadi kurang cantik, bak bekas
jerawat yang berlubang pada wajah. Bikin malu bukan?
Beberapa hal yang membuat dinding menjadi lembab dan mengeluas antara lain disebabkan oleh :
Bisa jadi karena sebelah luar
bersebelahan dengan taman, dinding terbuka, talang yang rusak. Sehingga
air masuk melalui pori-pori dan dinding menjadi basah.
Tembok yang belum kering terus dilakukan pengecatan dapat mengakibatkan dinding terus lembab.
Pemakaian dempul dan cat dasar yang salah juga turut menjadi penyebab cat mudah mengelupas.
Tembok yang belum dibersihkan dan masih
mengandung kotoran, debu, minyak, terus langsung dicat akan membuat
daya rekat cat berkurang.
Jika tembok pernah dicat ulang, maka
penyebab lainnya bisa jadi datang karena lapisan pertama cat tidak
dikerok terlebih dahulu, sehingga lapisan cat baru mudah terkelupas.
Untuk memberikan solusi dinding yang
mengelupas, maka Anda perlu tau terlebih dahulu penyebabnya. Periksa
kebocoran-kebocoran yang mungkin bisa membuat dinding anda lembab.
Periksa juga pintu jendela atap dan Anda bisa memastikan tidak ada celah
yang memungkinkan air masuk.
Setelah dilakukan perbaikan, maka saatnya dilakukan pengecatan
ulang. Namun sebelum dicat ulang, lapisan cat dikerok terlebih dahulu
dan diamplas agar dinding menjadi rata.
Lakukan pembersihan rutin pada
dinding-dinding Anda agar terlihat bersih setidaknya sebulan sekali.
Sedangkan pada tempat-tempat yang kerap ada noda kotor, sebaiknya
lakukan pengecatan ulang secara periodik, baik 2 tahun sekali atau 3
tahun sekali.
Waktu yang tepat untuk membersihkan
dinding adalah dua minggu setelah proses pengecatan selesai. Pada saat
ini, tembok sudah kering sepenuhnya. Namun, masih meninggalkan beberapa
noda dan kotoran sisa pengecatan.
Pembersihan rutin akan membuat dinding
menjadi terlihat lebih bersih. Sebaiknya bersihkan dinding satu bulan
sekali. Sementara untuk membersihkan dinding, Anda dapat menggunakan
campuran satu sendok teh deterjen pembersih ke dalam satu liter air.
Demikian juga untuk dinding-dinding yang terpapar langsung oleh
matahari. Warna cat akan cepat pudar karena paparan matahari. Sebaiknya
juga dilakukan peremajaan cat dalam periode waktu tertentu.